Dewasa ini kebutuhan akan pemahaman terhadap dinamika lahan (land use/ land cover dynamic) semakin tinggi terkait aktivitas manusia di suatu wilayah, seperti dinamika kependudukan, perekonomian, kebencanaan, pertanian maupun kebijakan pemerintah. Interpretasi yang tidak tepat terhadap dinamika lahan mampu menimbulkan dampak negatif di masa yang akan datang. Beberapa alasan tersebut menjadikan kebutuhan pengamatan dan prediksi dinamika spasial lahan menjadi sangat penting. Prediksi perubahan spasial lahan dirasa sangat kompleks dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhinya, yang menyebabkan perlunya alat untuk melakukannya. Berkat kemajuan teknologi, batasan tersebut mulai dapat diatasi dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk memprediksi dan melakukan proses iterasi berupa simulasi spasial
“In any type of analysis, it is generally the case that complexity causes greater difficulties in manual methods than in computer methods. Land use forecasting is no exception.” Marshal, N and Lawe, S. (1994). Land use allocation modeling in uni-centric and multi-centric regions. Paper presented at the 1994 TRB National Conference
Mendefinisikan perencanaan
Perencana Wilayah dan Kota atau lebih dikenal dengan sebutan planner memiliki konstelasi pekerjaan yang bermuara pada dimensi masa depan, dimana sesuatu yang dikerjakan tidak hanya berorientasi kondisi lampau, maupun eksisting, melainkan lebih dominan berorientasi pada sesuatu yang akan dicapai pada masa yang akan datang disuatu wilayah, seperti merencanakan wilayah yang berkelanjutan melalui kegiatan penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang, dimana dokumen tersebut memiliki target perencanaan hingga 20 tahun kedepan. Dalam proses merencanakan, memikirkan apa yang akan direncanakan dan bermanfaat di masa depan menjadi prioritas planner, oleh karenanya menggali data dan fenomena yang terjadi secara spatio-temporal mutlak diperlukan. Dikarenakan memiliki orientasi masa depan, maka kemampuan untuk menerka, mengira-ngira, mengestimasi, memprediksi sesuatu yang akan terjadi dimasa depan merupakan kebutuhan fundamental bagi seorang perencana wilayah dan kota.
Baik atau tidak apabila seorang pelatih suatu klub sepakbola mempersiapkan timnya untuk bermain dengan formasi tertentu tanpa melihat siapa lawannya? Pasti tidak. Jelas pelatih butuh informasi minimal tahu siapa lawannya. Namun apakah sampai disitu saja, tidak. Lebih dalam Pelatih juga akan mencari tahu bagaimana cara mereka menyerang dan bertahan. Selain itu, pelatih juga akan memperkirakan jika timnya menyerang dengan formasi A maka lawan akan merespon bagaimana, dan bila menyerang dengan formasi B maka lawan merespon seperti apa. Itulah planning, sama halnya dengan Planner yang merencanakan kota, kemampuan untuk mengetahui bagaimana kota akan berkembang, bagaimana kota bereaksi apabila diberi infrastruktur A, B dst terhadap pola perkembangannya kedepan dan dampak apa yang terjadi, yang semua itu menunjukkan Planner juga butuh pendekatan mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Kebutuhan pendekatan spatio-temporal untuk perencanaan
Rencana tata ruang (spatial planning) selalu mengikat planner ketika merencanakan wilayah agar bertindak dengan basis 5 W + 1 H, yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (dimana), why (mengapa), how (bagaimana). Oleh karena itu kebutuhan penggunaan analisis berbasis simulasi spatio-temporal (lokasi dan waktu) menjadi salah satu yang dapat membantu planner dalam menjawab sebagian besar pertanyaan dalam proses merencanakan wilayah. Namun hal tersebut tidaklah mudah seperti yang dipaparkan, perencana memerlukan analisis yang lebih dalam, tidak hanya melakukan kajian tabular, lebih dari itu kajian spasial menjadi salah satu aspek penting, setidaknya untuk menjawab sebagian pertanyaan-pertanyaan dasar dalam merencanakan wilayah dan kota.
Misalkan pertanyaan sederhana seperti, bagaimana prospek perkembangan permukiman 10 tahun kedepan di suatu kota apabila diterapkan suatu rencana infrastruktur X, bagaimana bentuk pola perkembangannya? bagaimana komposisi perubahannya? dibagian wilayah mana yang mengalami perkembangan cukup signifikan? Lahan apa saja yang berubah? berapa besaran area yang berubah? kapan berubahnya? berapa kebutuhan air bersih, listrik, besaran limbah, dari wilayah-wilayah yang telah berkembang? berdasarkan kebutuhan tersebut, diwilayah mana saja yang perlu direncanakan pengembangan fasilitas dan infrastruktur? Bagaimana regulasi zoning yang diperlukan untuk membatasi perkembangan dan perubahan intensitas dilokasi-lokasi yang diestimasi berkembang? diwilayah mana regulasi tersebut sebaiknya diterapkan agar efektif? dan seterusnya.
Apakah para ahli perencana wilayah dan kota, terutama di Indonesia, telah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut ? Bagaimana mungkin perencana melakukan “perencanaan spasial” dengan ketidakmampuan melakukan “prediksi spasial”?
Dengan penjelasan tersebut diatas, maka pelatihan ini diusulkan untuk menjadi salah satu solusi dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diperlukan oleh perencana agar mendapat gambaran informasi keruangan yang lebih komprehensif pada wilayah perencanaan.
Deskripsi Pelatihan
Pelatihan Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografis Tingkat Lanjut dilaksanakan rutin setiap tahun, hingga saat ini telah dilaksanakan sebanyak 15 gelombang sejak pelatihan pertama dilakukan tahun 2014.
Sekilas tentang Cellular Automata
Cellular Automata (CA) tidak hanya memainkan peran sebagai sebuah kerangka pemodelan spasial melainkan sebuah paradigma untuk berpikir tentang kompleksitas fenomena spasial-temporal. Oleh karena itu, mekanisme CA sangat dibutuhkan tidak hanya dibidang observasi namun lebih kepada bidang perencanaan spasial yang memiliki orientasi masa depan. Selain itu dengan kemampuannya mengakomodasi pendekatan bottom-updan top-down memberikan kreatifitas dalam eksplorasi dimensi ruang spasial.
“Cellular automata is capable of simulating two-dimension state in discrete time, hence it is of spatial-temporal dynamics and the characteristic makes it superior in simulating urban growth and land use change”. Yin C, Yu D, Zhang H, You S, Chen G. (2008). Simulation of urban growth using a cellular automata-based model in a developing nation’s region. Proc. of SPIE Vol. 7143
Salah satu perangkat lunak yang didesain untuk melakukan simulasi dinamika lahan dengan model Cellular Automata adalah LanduseSim. LanduseSim dapat digunakan untuk melakukan simulasi spasial berbasis trend maupun target. Kebebasan dalam melakukan pengaturan terutama untuk perencanaan spasial, simulasi multi-landuse, dan adaptasi scenario planning menjadi keunggulan LanduseSim dibandingkan aplikasi sejenis. LanduseSim juga telah mendapatkan pengakuan oleh WWF sebagai alat pemodelan land use berbasis skenario (cek review: http://scenariohub.net/tools/12)
Contoh Aplikasi teknik Pemodelan dalam Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan:
Land-Use and Land-Cover Scenarios and Spatial Modeling at the Regional Scale oleh USGS [Link]
REFERENSI IMPLEMENTASI SOFTWARE
Beberapa publikasi yang menggunakan LanduseSim sebagai alat simulasi dapat diakses pada link http://www.landusesim.com/references/
Adapun beberapa kompetensi umum dari pelatihan / workshop antara lain:
1/ Analisis perubahan tutupan/pemanfaatan lahan (Land Use/Land Cover Change Analysis)
2/ Identifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi perkembangan areal perkotaan dan perubahan dinamika lahan di suatu wilayah
3/ Prediksi Landuse dengan pendekatan perencanaan infrastruktur , ekonomi, dan variabel lain dengan perencanaan berbasis Trend dan Target
4/ Simulasi skenario perencanaan berdasarkan usulan alternatif rencana pembangunan/ rencana pemanfaatan/ rencana struktur ruang/ rencana pola ruang
5/ Penilaian skenario pengembangan wilayah terbaik
Kegunaan bagi Perencana Spasial (Perencana yang mempertimbangkan aspek lokasi) Kondisi Umum: Seringkali dijumpai Perencana dalam merencanakan tata letak lahan (ruang linkup wilayah/ kota/ desa) dengan pendekatan perkiraan atas dasar pengalaman empiris perencana. Hal ini menjadi sulit ketika kompleksitas terkait kondisi dan permasalahan yang ada dilapangan sangat tinggi. Solusi : Simulasi spasial dapat menjadi alat bantu bagi Perencana untuk mendapatkan gambaran perkembangan dinamika tutupan maupun pemanfaatan lahan baik di perkotaan dan pedesaan dengan bantuan teknologi komputer. Dengan demikian, maka Perencana memiliki informasi yang cukup terkait dengan masa depan wilayah yang akan direncanakan, yang memuat pendekatan ilmiah spasial.
Kondisi Umum: Perencana seringkali menetapkan rencana spasial dengan jangka waktu tertentu seperti rencana infrastruktur (seperti pelabuhan, jalan, terminal, dll), rencana penetapan ruang terbuka hijau / lahan lindung, rencana penetapan pusat-pusat kegiatan, dan sejenisnya tanpa melihat dampak perubahan lahan yang akan terjadi atas perencanaan yang ditetapkan. Solusi : Melalui mekanisme simulasi, perencana dapat mengetahui perubahan wilayah/kota/desa akibat dari rencana tersebut pada tahun tertentu di masa yang akan datang. Selain itu, antisipasi dan upaya mitigasi terhadap suatu dampak atau bencana dapat direncanakan dengan lebih baik. Dengan kemampuan memprediksi spasial, maka perencana dapat meminimalisir kerusakan lingkungan yang berpotensi timbul dimasa yang akan datang melalui perencanaannya.
DETAIL INFORMASI
Penyelenggara: Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS Durasi Pelatihan: 3 Hari Tempat: Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan, PWK ITS.
Gedung Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (Lantai 3), ITS. Surabaya.
Tanggal: [25-27 September 2019]
Target Peserta:
Akademisi, Konsultan, Birokrasi, yang memiliki latar pendidikan Planologi, Geodesi, Geologi, Geografi, Hidrologi, Teknik Lingkungan, Ekonomi Regional, Kependudukan, Penginderaan Jauh, Kehutanan, Pertanian, Teknik Sipil-Transportasi, dan Kesehatan Masyarakat
Persyaratan:
1. Membawa laptop pribadi yang sudah terinstall sistem operasi Windows 7 , 8 atau 10 (32bit dan 64bit)
2. Telah memiliki pengalaman kerja dibidang perencanaan, contoh: perencanaan kota, perencanaan wilayah, perencanaan transportasi, perencanaan konservasi, pengembangan permukiman, kehutanan, pengembangan lahan, tata ruang, ataupun analisis berbasis kewilayahan.
3. Hanya diperuntukkan bagi calon peserta yang memiliki latar belakang studi S1/S2/S3 dibidang Planologi, Geodesi, Geologi, Geografi, Hidrologi, Teknik Lingkungan, Ekonomi Regional, Kependudukan, Penginderaan Jauh, Kehutanan, Pertanian, Teknik Sipil-Transportasi, dan Kesehatan Masyarakat.
Biaya Workshop (tidak termasuk akomodasi):
– * Mahasiswa S2 : Rp 5.000.000
– Mahasiswa S3/Dosen/Peneliti/Konsultan Individu : Rp 7.000.000
– Konsultan/NGO/Pemerintah : Rp 9.000.000
* Peserta sebagai mahasiswa yang sedang tugas akhir/thesis/desertasi dapat melakukan request untuk LanduseSim XT selama setahun
Tidak termasuk biaya akomodasi. Peserta yang membutuhkan akomodasi penginapan dapat mengisi form dan menginformasikan kebutuhannya.
* Biaya sudah termasuk antar-jemput menuju lokasi pelatihan dengan penginapan dalam radius 4 km.
* Peserta yang berstatus mahasiswa wajib melampirkan foto Kartu Tanda Mahasiswa pada saat mengirimkan bukti transfer pembayaran ke info@landusesim.com
Biaya sudah termasuk:
– LANDUSESIM-LE v.2.3, Training Kit, Souvenir, Modul Workshop, Snack dan Makan Siang, Sertifikat Workshop
Download software QGIS (Link)
Aktifasi Lisensi ArcGIS Trial terbaru (Link)
Mekanisme Pendaftaran Peserta :
– Kuota Minimal 10 (Apabila jumlah peserta kurang dari kuota, maka pelatihan akan ditunda hingga tercapai kuota), pembayaran yang sudah dilakukan dapat ditarik kembali.
– Apabila peserta lebih dari kuota, maka akan diprioritaskan berdasarkan tanggal pembayaran yang telah dilakukan terlebih dahulu.
– Pendaftaran online melalui Form Registrasi ini
– Pembayaran dengan mekanisme Transfer ke rekening tujuan : Mandiri – 14100.1278.6802 a.n. Hertiari Idajati dan Bukti transfer dikirim ke info@landusesim.com
(Semarang) – Retno Susanti (UNDIP Perencanaan Wilayah dan Kota) *
(Aceh) – Ashfa (Universitas Syah Kuala) *
* Terdaftar di CITIES 2015 International Conference
PESERTA
(Surabaya) Agus Wiyono, S.Pd., MT (Univ Negeri Surabaya, Mahasiswa Doktor – Kajian Lingkungan dan Pembangunan, UNIBRAW)
(Padangsidimpuan) Erwin Syah Lubis ST., MT. (Jurusan T. Sipil Univ Graha Nusantara Padangsidimpuan, Mahasiswa Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan UNDIP)
(Mataram) Deny Arif Nugroho, ST. (Bappeda Kabupaten Lombok Barat)
(Pamekasan) Ary Iswahyudi, SSi., MT. (Universitas Islam Madura)
(Surabaya) Septa Erik Prabawa, S.Si., MT. (Universitas Islam Madura)
(Semarang) Ihwan Rafina (The Forest Trust)
(Malang) Bekti P, S.Pd., MT (Univ Merdeka Malang, Mahasiswa Doktor – Kajian Lingkungan dan Pembangunan, UNIBRAW)
(Tangerang) Dyah Lestari Widaningrum, ST., MT. (Universitas Bina Nusantara)
(Kab Sangau) Manuel Fernandes, S.Hut (SetDa Kab Sangau, Bagian Pertanahan)
(Surabaya) Wiwik Widyo Widjajanti, ST., MT. (ITATS, Mahasiswa Doktor – Kajian Lingkungan dan Pembangunan, UNIBRAW)
(Surabaya) Drs. Failasuf Herman Hendra, MT. (ITATS, Mahasiswa Doktor – Kajian Lingkungan dan Pembangunan, UNIBRAW)
(Namrole) M.S. Sadafi Laitupa, S.pd. (Kantor Tata Kota Namrole)
(Namrole) Mursil Laitupa, ST. (Kantor Tata Kota Namrole)
(Lampung) Ir. Ismail MT. (Pemda Kabupaten Lampung Tengah)
(Bandung) Muhammad Faruk Rosya Ridho, ST (Mahasiswa S2 PWK ITB)
(Yogyakarta) Amandus Jong Tallo, ST., M.Eng., IAP (UGM)
PESERTA
(Manado) Jooudie N. Luntungan (Universitas Sam Ratulangi)
(Tuban) Barno Suud, ST (PT. Mitra Hijau Indonesia)
(Sorong) Hendrik Pristianto, ST., MT. (Universitas Muhammadiyah Sorong)
(Bekasi) Sodikin, S.Pd., M.Si (Universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta -pendidikan IPS/Geografi)
(Gorontalo) Nur Indah Ristiana S.Hut (Burung Indonesia, Gorontalo)
(Gorontalo) Bambang Tetuka, S.Si (Burung Indonesia, Gorontalo)
(Gorontalo) Moh. Feisal Rizky, S.Hut (KPHP Model unit V Boalemo)
(Gorontalo) Farid Widodo Sugiarto, S.Hut, MP (Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Mineral Provinsi Gorontalo)
(Gorontalo) Usman Taue (KPHL Model unit III Pohuwato)
(Sukamara) Arianto, S. Hut, M.Si (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabuten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah)
(Sukamara) Sugeng Darwiyanto (Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kab Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah)
(Bogor) Erwin L Subandi, S.Pd (Mahasiswa Magister, Institut Pertanian Bogor)
(Sukabumi) Tatang Kurniawan, S.Hut, M.Si (Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukabumi)
(Berau) Audrie J.Siahainenia, PhD. (Konsultan)
(Malang) Rezky Hariwijaya S Atmadja. ST (Institut Teknologi Nasional Malang)
(Malang) Vivi Novianti H. Yunus (Institut Teknologi Nasional Malang)
(Palangkaraya) Prof. Dr. Danes Jaya Negara, M.Sc. (Universitas Palangkaraya)
(Jakarta Barat) Benny Dayuanda (Tur-Studio)
(Surabaya) Riza Himawan Abrianto, ST (BPWS Surabaya)
(Surabaya) Ronggo Prakoso, ST (BPWS Surabaya)
(Gresik) Achmad Hadi (Bappeda Gresik)
(Pontianak) Iin Arianti, ST., MSi (Politeknik Negeri Pontianak)
(Bandung) Ghefra Rizkan Gaffara, S.T., M.Sc. (Institut Teknologi Nasional ITENAS)
PESERTA PELATIHAN GELOMBANG-XV
Afriadi Ihsan, Sp. – Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh
Afrizal, ST. – Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh
Wafa Ginanjar Putra, S.T. – PT REA Kaltim Plantations
Sujarwoto, Ph.D. – Fakultas Ilmu Adminitrasi-Universitas Brawijaya
Abdul Azis – Program Magister Rekayasa dan Ilmu Lingkungan Universitas Fajar Makassar
Byna Kameswara, S.T., M.T – Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung
Tia Adelia Suryani, S.T., M.P.W.K. – Universitas Diponegoro
Dr. Ashfa., S.T., M.T., – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Unsyiah
Dr.Ir.Mursid Raharjo,M.Si – Magister Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
BEBERAPA TESTIMONI :
Irwan Susilo, Direktur Utama PT. Geospasia WJ.
“Aplikasi ini cukup praktis untuk mempraktekkan teori2 CÀ dan prediksi pada pertumbuhan dan perkembangam lahan secara alamiah. LanduseSim bermanfaat untuk pemodelan di EIA (Environmental Impact Assessment) for Planning and Disaster Management”
Alfa Nugraha Pradana, Modeller at ICRAF (World Argroforestry Center)
“Interesting. Memberi gambaran proses dalam memodelkan penggunaan lahan”
Irwan Wunarlan, Dosen FT Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Negeri Gorontalo
“Interface dan tampilan program mudah dioperasikan serta analisis programnya sangat akurat. memudahkan kami dalam menganalisis berbagai masalah fungsi lahan sehingga membantu dalam penulisan artikel ilmiah”
Nasrullah Hamzah, Balai Perbenihan tanaman hutan Sulawesi jabatan fungsional
“Sangat baik untuk mengetahui bagaimana suatu landuse itu berkembang dan menganalisa data perkembangan. dibidang kerja saya perbenihan tanaman hutan, untuk sementara belum begitu digunakan (mungkin karena keterbatasan ilmu), namun saya melihatnya berpotensi untuk digunakan”
Rachmad Firdaus, Pemda Provinsi Jambi Fungsional Perencana
“LanduseSim adalah salah satu tool perencanaan ruang dan landscape yang simple dan bermanfaat. Sangat bermanfaat untuk perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang. Termasuk diaplikasikan pada level landscape ecology, seperti watershed, pesisir, dsb.”
Herdy Pratama Putra, Mahasiswa PascaSarjana Prodi Perencanaan Prasarana PPS Universitas Hasanuddin
“Membantu dalam merumuskan pola ruang dalam meyusun rencana pola ruang memprediksikan perubahan guna lahan,sebagai dampak pembangunan sebuah infrastruktur”
Hady Nurcahyo, FTSL ITB
“Memberikan pembelajaran secara teknis cara bekerjanya dan mengoperasikanya, patut dihargai untuk menjawab persoalan penyusunan rencana tata ruang yang masih deterministik di Indonesia”
Adiosyafri, Yayasan Wahana Bumi Hijau – Sumatera Selatan
“Sangat menginspirasi dalam membuat perencanaan guna membaca situasi masa depan yang lebih baik. Manfaat LanduseSim dibidang kerja saya akan sangat bermanfaat dibidang perencanaan kehutanan”
Slamet Joko Prihatin, Litbang KOMPAS
“Software ini sangat menarik, meski sebaiknya dilengkapi dengan pemahaman yang lebih terhadap AHP dan DSA agar pemodelan yang dihasilkan lebih powerful. metode baru dalam melengkapi analisis GIS memungkinkan berkolaborasi dengan subyek penelitian lain di Litbang Kompas.”
Nurmiaty, Dosen Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
“Mantap… Software yang sangat bermanfaat. LanduseSim sebagai salah satu software banyak bermanfaat pada bidang pertanian utamanya dalam bidang manajemen lahan, misalnya perencanaan wilayah lumbung pangan, perencanaan lokasi perkebunan, prediksi bencana, menjaga stabilitas ketahanan pangan, perencanaan tata kota, perubahan penggunaan lahan, perencanaan pengembangan wilayah persawahan, prediksi sebaran hama tanaman, dan banyak manfaat lain selama driving factor dan constraint dapat diukur dan dispasialkan.”
Rangga Kusuma Saputro, BAPPEDA Kabupaten Trenggalek
“Software pemodelan spasial yang paling aplikatif. LanduseSim apat digunakan untuk Pemodelan dan prediksi spasial terkait penataan ruang”
Roswidyatmoko Dwihatmojo, Staf Bidang Pemetaan Dinamika Sumberdaya, Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas, BIG (Badan Informasi Geospasial)
“Besar harapan kami software ini dapat digunakan sebagai salah satu tool untuk perencanaan ruang yang lebih baik di masa mendatang. LanduseSim bermanfaat untuk membuat simulasi dan prediksi perubahan penggunaan lahan”
Zainul Hidayah, Dosen Universitas Trunojoyo
“Pelatihan ini sangat berguna untuk menambah khazanah keilmuan sekaligus mengasah kemampuan dalam melakukan analisis spasial. Software ini sangat membantu untuk pengembangan penelitian-penelitian dengan ide-ide baru dalam bidang SIG dan perencanaan wilayah/kota.”
Tb. Gun Gun Gunawan, GREENCAP GIS Specialist
“Akan sangat membantu dalam proses perencanaan tata ruang atau apa saja yang berhubungan dengan prediksi spasial. Very Interesting !”
Retno Sawitri, “Pamsimas-2, Konsultan Perencana Ruang dan Wilayah.”
“LanduseSim berguna untuk Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang. Prediksi multiplier effect dari sebuah kegiatan baru di sebuah kawasan. Prediksi dampak perubahan lingkungan akibat faktor-faktor tertentu.”
MS Sadafi Laitupa, Dinas Tata Kota, Kabupaten Buru Selatan, Staf Tata Ruang Dan Bangunan
“Pelatihan LanduseSim ini sangat berguna untuk Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang. dapat memprediksi multiplier effect dari sebuah kegiatan baru pada landuse. Sangat membantu dalam menyiapkan skenario-skenario sebagai alternatif penggunaan lahan. pengopeasiannya tidak sulit dan patut diapresiasi untuk menjawab persoalan penyusunan rencana tata ruang yang lebih baik. very interesting..!! ”
Deny Arif Nugroho, Bappeda Kab. Lombok Barat Kasubbid Pengumpulan dan Pelaporan
“Aplikasi yang sangat bagus untuk membuat simulasi kedepan sehingga dalam merencanakan sebuah perencanaan ruang menjadi lebih bagus. Sebagai dasar perencanaan tahunan, 5 tahun dan 20 tahun, penyusunan review RTRW dan penyusunan RDTR”
Dyah Lestari Widaningrum, Dosen Universitas Bina Nusantara
“Pelatihan ini memberikan gambaran mengenai analisa lebih lanjut yang dapat dilakukan dengan didukung oleh metodologi geosimulasi, untuk berbagai tujuan.”
Amandus Jong Tallo, IAP, Dosen Universitas Gadjah Mada
“LanduseSim, is transformation plan to reality”
The workshop was conducted in two days (13-14 April 2016) at Universidad Nacional Autónoma de México, in order to introducing the spatial modeling for urban expansion exploration by means of Geographic Information System. LanduseSim was used as spatial modeling tool, while ArcGIS for data preparation, exploration and visualization.
Instructor: Dr. Santiago Linares*
*Centro de Investigaciones Geográficas (CIG)
*Instituto de Geografía, Historia y Ciencias Sociales (IGEHCS), CONICET
*Departamento de Geografía, Facultad de Ciencias Humanas, UNCPBA
*Tandil, Buenos Aires, Argentina
Photo Gallery Spatial land use dynamic modeling based on Cellular Automata-GIS using LanduseSim for Urban and Regional Planning. Organized by Computing and Modeling Laboratory, Department of Urban and Regional Planning – ITS. April 20-22, 2015
Attendees
Fery Kurniawan, S.Kel., M.Si (Doctoral Student of Coastal and Marine Resources Management – IPB)
Edy Irwansyah, ST., M.Si., M.Sc(GIS) (Doctoral Student of Computer Science – BINUS)
Muhsi (Doctoral Student of Remote Sensing, ITS)
L. Sumargana (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
Matheus Mika Gideon Rumbiak, S.T.,M.Eng (Doctoral Student of Regional Planning and Developement IPB)
Purwanto, S.Pd, M.Si (Lecturer of Geography at Universitas Negeri Malang)
Dewi Nurhayati Yusuf, STP., M.Sc (Doctoral Student of Coastal and Marine Resources Management – IPB)
Ely Nurhidayati, ST., MT. (Doctoral Student of Urban and Architecture – UNDIP)
Yulian Mara Alkusma, S. Hut
Suryo Kusumo, S.Pi, M.Si (Doctoral Student of Coastal and Marine Resources Management – IPB)
Drs. Paulus Basuki Kuwat Santoso, MSi (Ministry of Agriculture, Doctoral Student of Coastal and Marine Resources Management – UNDIP)
Muhammad Helmi, S.Si, M.Si (Doctoral Student of Coastal and Marine Resources Management – UNDIP)
Manuel Fernandes (Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau – Pertanahan)
Umbar Sujoko (GIS Coordinator, International NGO – The Nature Conservancy)
Alie Syopyan (International NGO – The Nature Conservancy)
Ir. Leo Pantimena, M.Sc (PT Waindo Specterra)
Luwin Eska Darwin, S.Si (PT Waindo Specterra)
Mufti Ginanjar, S.Pi, MT, M.Sc (Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Amanah Anggun Prabandari, ST (Geospatial Information Agency of Indonesia)
Andhika Bangun Taji, S.Si (Geospatial Information Agency of Indonesia)
Contact
General Information please contact us:
info[at]landusesim.com